Selasa, 01 Juli 2014

Peradaban Zaman Prasejarah

       


ilustrasi kehidupan manusia purba
     
Cina adalah Negara yang memiliki daratan yang luas, dengan kondisi gegografis terdiri dari rangkaian pengunungan tinggi Himalaya di sisi Barat Dayanya lalu Padang rumput (stepa) yang membentang dari kawasan hutan Siberia hingga menjangkau bagian Utara Cina. Berdasarkan hasil penemuan para Arkeologi dan Antropologi Dataran Cina telah dihuni sejak 1,7 juta tahun yang lalu, ditemukannya fosil-fosil manusia purba dari berbagai tempat di dataran Tiongkok antara lain Manusia purba Yuanmou 元谋人 di Yunnan, manusia purba Lantian 兰田人 di Shaanxi, manusia Peking di Zhoukoudian, manusia purba Maba dari Guangdong 马坝人,manusia purba Changyang di Hubei 长阳人,manusia purba Dingcun di Shanxi 丁村人, manusia Shanding Dong di Beijing 山顶洞,manusia purba Liujiang di Guangxi 柳江人,serta manusia Ziyang di Sichuan 资阳人, dll yang kelak akan menjadi cikal bakal Nenek Moyangnya bangsa Tiongkok dari berbagai suku nantinya.
 
 Salah satu manusia purba Cina yang pernah dikenal adalah “manusia kera Peking” atau “manusia kera Tiongkok” tapi lebih sering disebut “Manusia Peking”, berawal dari dua ilmuwan beda bangsa yaitu Johan Gunnar Andersson dari Swedia dan rekannya Otto Zdansky  berasal dari Austria menemukan dua buah gigi manusia purba di dapur pembakar kapur petani tepatnya di desa Zhou Kou Dian terletak 50 km sebelah barat daya kota Beijing pada tahun 1921, namun saat itu sebutan Manusia Peking belumlah digunakan. Setelah itu di tahun 1927 seorang professor Kanada yang bekerja di Institut Kedokteran Xiehe Beijing baru mengemukakan teori tentang “manusia Peking”. Di tahun 1929 tanggal 2 Desember, ahli antropolog Tiongkok, Pei Wenzhong berhasil menggali sebuah batok kepala manusia Peking yang utuh di sebuah gua Zhou Kou Dian.
 
Kondisi geografis Desa Zhou Kou Dian ini dikelilingi perbukitan di sebelah barat laut, sedang sebelah tenggara adalah tanah subur yang luas. Dahulunya pernah mengalir sebuah sungai yang dinamakan Sungai Zhou Kou, tapi sayang sungai tersebut sudah kering. Di desa ini ada dua bukit batu kaplur yang dinamakan Bukit Tulang Naga karena banyak menghasilkan tumbuhan bahan obat yang dinamakan Tulang Naga. Didesa terpencil tersebut, para sarjana Tiongkok dan asing berhasil menemukan 6 batok kepala, 12 pecahan batok kepala dan 150 lebih gigi di Bukit Tulang Naga Zhou Kou Dian. Selain itu ditemukan pula lebih 100 ribu alat-alat batu yang pernah digunakan “manusia Peking” untuk menyalakan api dan berburu. Gara-gara penemuan itu, desa ini kemudian mulai dikenal dan bahkan dijadikan basis para ahli antropologi yang penasaran dalam menguak misteri kehidupan manusia purba jaman lampau.

Disepanjang antara tahun 1927 hingga 1937 penggalian teruslah dilakukan, tapi setelah itu peperangan mulai melanda negeri Cina yang mengakibatkan terhentinya penggalian. Setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949 sampai tahun 1966, para peneliti Tiongkok dan asing bahu membahu melakukan penggalian kembali yang sempat terhenti. Kerjasama ini berhasil menemukan fosil-fosil yang diperkirakan sekitar 400.000 hingga 500.000 tahun lalu, manusia purba ini telah mengetahui cara menghidupkan api untuk membakar makanan atau sekedar menghangatkan tubuh dari musim dingin.


Penemuan itu membuktikan bahwa kala itu manusia purba sudah tinggal di gua dan berburu dengan alat yang terbuat dari batu, sudah bisa berjalan dengan tegak, memiliki tinggi badan rata-rata156 cm untuk pria, sedang wanita 144 cm. Usia hidup sangat pendek, kebanyakan penduduknya 70% meninggal sebelum genap berusia 14 tahun, jarang sekali yang bisa mencapai 50 tahun. Tidak hanya itu diketahui juga bahwa volume otak manusia purba Peking hanya1059 miligram, sedang manusia zaman modern 1400 miligram. Didesa kecil tersebut juga ditemukan tiga buah batok kepala manusia purba yang diperkirakan telah hidup 27 ribu tahun silam. Berbeda dari penemuan sebelumnya, manusia purba ini sudah menguasai cara menyalakan api, pengeboran, pengasahan dan telah memahami kesenian. Yang menakjubkan lagi diketahui bahwa manusia gua bukit sudah bisa mengadakan upacara pemakaman bagi yang meninggal. Berkat penemuan menakjubkan ini maka pada Tahun 1987, Desa Zhou Kou Dian dicantumkan sebagai warisan budaya dunia oleh Unesco. 

dari berbagai sumber 

Selanjutnya,
Peradaban Yangshao 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar